KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat kami panjatkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah PengantarPendidikan
tentang Upaya Pendidikan mengatasi masyarakat masa depan.
Kami menyadari
bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari
bahwa dalam proses pembuatan penulis makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan tangan terbuka
menerima masukan,saran,dan usulan guna penyempurnaan makalah ini. kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Bima, Maret, 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I
PENDAHULUAN 1
1. LATAR
BELAKANG 1
2. RUMUSAN
MASALAH 2
3. TUJUAN 2
BAB II
PEMBAHASAN 3
I. GAMBARAN
MASYARAKAT MASA DEPAN 3
II. UPAYA
PENDIDIKAN MENGHADAPI MASYARAKAT MASA DEPAN 4
BAB III PENUTUP 5
1.
KESIMPULAN 5
2. SARAN 5
3. DAFTAR
PUSTAKA 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Selama tiga dasawarsa terakhir, dunia pendidikan
Indonesia secara kuantitatif telah berkembang sangat cepat. Pada tahun 1965
jumlah sekolah dasar (SD) sebanyak 53.233 dengan jumlah murid dan guru sebesar
11.577.943 dan 274.545 telah meningkat pesat menjadi 150.921 SD dan 25.667.578
murid serta 1.158.004 guru (Pusat Informatika, Balitbang Depdikbud, 1999). Jadi
dalam waktu sekitar 30 tahun jumlah SD naik sekitar 300%. Sudah barang tentu
perkembangan pendidikan tersebut patut disyukuri. Namun sayangnya, perkembangan
pendidikan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan yang
sepadan. Akibatnya, muncul berbagai ketimpangan pendidikan di
tengah-tengah masyarakat, termasuk yang
sangat menonjol adalah: a) ketimpangan antara kualitas output pendidikan
dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, b) ketimpangan kualitas
pendidikan antar desa dan kota, antar Jawa dan luar Jawa, antar pendudukkaya
dan penduduk miskin. Di samping itu, di dunia pendidikan juga muncul dua
problem yang lain yang tidak dapat dipisah dari problem pendidikan yang telah
disebutkan di atas.
Pertama, pendidikan cenderung menjadi sarana
stratifikasi sosial. Kedua, pendidikan sistem persekolahan hanya mentransfer
kepada peserta didik apa yang disebut the dead knowledge, yakni
pengetahuan yang terlalu bersifat text-bookish sehingga bagaikan sudah
diceraikan baik dari akar sumbernya maupun aplikasinya.
1.2
RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas ,maka akan
dirumuskan masalah – masalah yang akan dibahas dalam bab pembahasan nanti,yaitu
:
1.
Bagaimana
gambaran masyarakat masa depan?
2.
Apa upaya
pendidikan menghadapi masyarakat masa depan?
1.3
Tujuan
1.
Menjelaskan
gambaran masyarakat masa depan?
2.
Menjelaskan
upaya pendidikan menghadapi masyarakat masa depan?
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Gambaran Masyarakat Masa Depan
Pemahaman tentang keadaan masyarakat
masa depan tersebut aka sangat penting sebagai latar depan segala kebiakan dan
upaya pendidikan masa kini dan masa yang akan datang. Kajian masyarakat masa
depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan
penyiapan peserta didik bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan
demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa
depan.
1. Kecenderungan Globalisasi
1. Kecenderungan Globalisasi
Gelombang globalisasi sedang menerpa
seluruh aspek kehidupan dan penghidupan manusia, menyusup ke dalam seluruh
unsur kebudayaan dengan dampak yang berbeda-beda. Menurut Emil Salim (1990)
terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi yang paling kuat dan
menonjol daya dobraknya, yakni bidang IPTEK, ekonomi, lingkungan hidup, dan
pendidikan.
a. Bidang IPTEK yang mengalami perkembangan semakin
dipercepat, utamanya penggunaan berbagai teknologi canggih seperti komputer dan
satelit.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai peremuan tingkat Internasional.
d. Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
b. Bidang ekonomi yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi global tanpa mengenal batas-batas negara.
c. Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan pembicaraan dalam berbagai peremuan tingkat Internasional.
d. Bidang pendidikan dalam kaitannya dengan identitas bangsa termasuk budaya nasional dan budaya-budaya nusantara.
Menurut Selo Sumardjan (1993), dalam
proses globalisasi budaya yang kuat dan agresif akan mempengaruhi budaya yang
lemah dan pasif. Budaya yang kuat dan agresif adalah budaya yang bersifat
progresif yang mempunyai ciri-ciri:
a. Mempunyai cara berfikir yang rasional dan realistis.
a. Mempunyai cara berfikir yang rasional dan realistis.
b.Mempunyai kebiasaan membaca yang tinggi.
c. Mempunyai kemampuan menyerap dan mengmbangkan ilmu
pengetahuan dengan cepat dan banyak.
d. Terbuka terhadap inovasi, bahkan selalu berusaha
mencari hal-hal baru.
e. Mempunyai pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal.
e. Mempunyai pandangan hidup yang berdimensi lokal, nasional dan universal.
f. Mampu memprediksi dan merencanakan masa depan.
g. Memanfaatkan teknologi yang senantiasa berkembang.
Di dalam era globalisasi sifat rasa
kedaerahan, corak kebangsaan tidak lagi secara dominan dapat ditonjolkan, dunia
seolah-olah makin akrap, suatu bangsa tidak lagi merasa asing bila berada di
suatu tempat bangsa lain, pakaian, makanan, dan bahkan bahasa tidak lagi
menentukan identitas suatu bangsa. Pada saat ini hal ini merupakan kecendrungan
-kecendrungan yang kelihatannya semakin nyata menampakkan sosok yang global dan
mendunia.
Era globalisasi terjadi arus lalu
lintas perjalanan bangsa-bangsa dari satu negara, karena adanya sistem
tranportasi dan sikap penerimaan dari bangsa-bangsa yang dituju. Kemudahan
transportasi dan sikap penerimaan ini ditunjang oleh keadaan yang makin mantap
dan pelayanan yang semakin memuaskan. Demikian pula masing-masing negara yang
ada di dunia meningkatkan dan menggalakkan pariwisata, disamping sikap
masing-masing bangsa yang suka mengadakan kunjungan ke mancanegara secara
terencana.
Misalnya pada masa-masa sebelumnya
bangsa kita adalah bangsa yang belum tourist minded, artinya berkunjung keluar
neeri itu bukan suatu gaya hidup, tetapi sekarang, bagi mereka yang mampu,
bepergian ke luar negeri itu memang sudah menjadi suatu rencana, sudah
diarahkan.
Lalu lintas kunjungan inilah yang
membuat masing-masing negara menyiapkan suatu yang sesuai dengan keadaan megara
yang mengunjungi, sehingga makanan, pakaian apa yang ada di Jepang sudah pasti
ada di Flipina, begitu juga apa yang ada di Amerika sudah pasti ada
restoran-restoran Indonesia dan sebaliknya, akibat dari mobilitas antar bangsa
yang sangat tinggi.
2. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK yang semakin
cepat dalam era globalisasi merupakan salah satu ciri utama dari masyarakat
masa depan. Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan
ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Salah satu hal yang perlu
diperkirakan bagi masyarakat masa depan adalah perkembangan IPTEK. Perkembangan
IPTEK demikian cepatnya sehingga sekolah selalu ketinggalan untuk mengikutinya,
sehingga sekolah tidak siap untuk membekali lulusannya dengan kemajuan IPTEK
yang akan ditemui di masyarakat. Misanya di sekolah siswa diberi pelajaran
mengetik dengan microsoft office 2003, padahal sekarang telah umum digunakan
microsoft office 2007, bahkan sudah digunakan pula microsoft office 2010.
Demikian juga pelajaran-pelajaran
teknik, pertanian dan pelayan yang ada di sekolah jauh ketinggalan dengan ada
di masyarakat, bidang kesehatan sudah begitu canggih, tetapi yang ada di
sekolah belum seberapa. Sekolah harus mempersiapkan siswa bukan saja untuk masa
kini, tetapi yang lebih penting adalah untuk masa depan yang kita perkirakan
pasti sudah lebih modern dari masa sekarang, terutama dalam bidang IPTEK.
3. Perkembangan Arus Komunikasi yang Semakin Padat dan
Cepat
Kemajuan teknologi telah mendorong
perubahan masyarakat dari masyarakat industri ke masyarakat informasi. Dan di
indonesia terjadi perubahan yang serentak dari masyarakat pertanian ke
masyarakat industri dan masyarakat informasi.
Perkembangan komunikasi dengan arus
informasi yang semakin padat dan akan dipercepat di masa depan, mencakup
keseluruhan unsur-unsur dalam proses komunikasi tersebut. Sumber pesan mencakup
keseluruhan unsur-unsur kebudayaan, mulai dari sistem dan upacara keagamaan
sampai dengan, bahkan terutama sistem teknologi dan peralatan.
Tidak terlepas dengan perkembangan
iptek, maka masa datang adalah masa dimana arus komunikasi semakin cepat dan
padat, karena cepatnya komunikasi maka informasi mengenai sesuatunya tidak lagi
menunggu waktu sampai kepada seantero dunia, seseorang semakin cepat memperoleh
pengetahuan baru, semakin cepat menguasai dan memakai penemuan-penemuan baru
dan teknologi baru.
Kecepatan arus komunikasi merangsang
pihak-pihak tertentu untuk menciptakan dan menghasilkan sistem dan alat
komunikasi yang lebih canggih lagi, sehingga dapat dikatakan masa datang itu
adalah masa era komunikasi.
Yusufhadi Miarso (1997) mengemukakan bahwa
perkembangan dalam era informasi ditandai oleh ciri-ciri sebagai beikut :
a. Meningkatkan daya muat dalam mengumpulkan, menyimpan
dan menyajikan informasi.
b. Meningkatkan kecepatan penyajian informasi.
c. Melimpahkan miniaturisasi perangkat kelas.
d. Keragaman pilihan informasi.
e. Biaya perolehan informasi dari jarak jauh semakin
menurun.
f. Kemudahan penggunaan produk informasi.
g. Disrtibusi informasi semakin luas.
h. Meningkatkan kegunaan informasi.
4. Peningkatan Layanan Profesional
Salah satu ciri penting masyarakat
masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang
kehidupan manusia. Karena perkembangan IPTEK yang semakin cepat serta
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota
masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis
yang semakin tinggi.
Oleh karena itu, manusia masa depan
semakin menuntut suatu kualitas hidup yang lebih baik, termasuk berbagai
layanan yang dibutuhkannya. Layanan diberikan oleh pemangku profesi tertentu,
atau layanan profesional, akan semakin penting untuk kebutuhan masyarakat
tertentu.
Dapat diperkirakan bahwa masyarakat
masa depan adalah masyarakat yang menggunakan tenaga-tenaga spesialis, semua
serba spesialis, barang kali dapat juga disebut era spesialisasi. Sejalan
dengan kecenderungan globalisasi, maka setiap negara adalah mendunia, memiliki
perspektif global, berorientasi internasional. Hotel-hotel, rumah sakit
internasional, begitu juga bank, bandar udara, pelabuhan laut dan sebagainya.
Muncullah berbagai akademi dan
sekolah khusus seperti akademi pariwisata, sekolah menengah pariwisata, program
diploma 3, 2 dan 1 dalam bidang perbankan, sekretaris, manajemen dan bahasa
asing. Barangkali sudah banyak sekali sekolah atau akademi yang menyiapkan
tenaga-tenaga spesial dan professional ini untuk meningkatkan pelayanan di masa
yang akan datang.
Adapun ciri-ciri profesi adalah sebagai berikut :
a. Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal yang dilakukan oleh pemangku prifesi.
b. Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya.
c. Terdapat suatau mekanisme saringan berdasarkan kualisifikasi tertentu, sehingga hanya yang berkompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
d. Terdapat kode etik profesi yang mengatur keanggotaan serta tingkah laku, sikap dan cara kerja anggotanya.
e. Terdapat organisasi profesi yang berfungsi menjaga/meningkatkan layanan rofesi dan melindungi anggotanya.
f. Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
a. Lebih mengutamakan pelayanan kemanusiaan yang ideal yang dilakukan oleh pemangku prifesi.
b. Terdapat sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik, serta diperlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajarinya.
c. Terdapat suatau mekanisme saringan berdasarkan kualisifikasi tertentu, sehingga hanya yang berkompeten yang diperbolehkan melaksanakan layanan profesi itu.
d. Terdapat kode etik profesi yang mengatur keanggotaan serta tingkah laku, sikap dan cara kerja anggotanya.
e. Terdapat organisasi profesi yang berfungsi menjaga/meningkatkan layanan rofesi dan melindungi anggotanya.
f. Pemangku profesi memandang profesinya sebagai suatu karir hidup dan menjadi anggota yang relatif permanen serta mempunyai kemandirian dalam melaksanakan profesinya dan untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
II.
Upaya Pendidikan Menghadapi
Masyarakat Masa Depan
1. Antisipasi
Terhadap Masa Depan
Berdasarkan perkiraan-perkiraan yang
telah dikemukakan, berdasarkan pertimbangan kecenderungan globalisasi,
perkembangan IPTEK, arus komunikasi yang semakin cepat dan padat, serta
peningkatan pelayanan yang semakin profesional, maka masa depan, atau
masyarakat masa depan sudah dapat digambarkan atau diperkirakan dan pendidikan
perlu mengantisipasinya. Berhubungan dengan antisipasi pendidikan terhadap masa
depan, dapat juga di katakan tuntutan-tuntutan apa yang diharapkan manusia masa
depan, akan dibicarakan di bawah ini.
1. Tuntutan
Bagi Manusia Masa Depan (Manusia Modern)
Untuk jenjang pendidikan dasar hal itu berarti bahwa
kemampuan dasar sebagai manusia Pancasila yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan dasar akan siap untuk :
a. Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.
a. Memasuki lapangan kerja sebagai manusia pembangunan setelah melalui orientasi dan atau pelatihan tambahan sesuai dengan kebutuhan.
b. Melanjutkan ke pendidikan menengah.
Tuntutan manusia indonesia di masa
depan, setelah kemampuan dasar tersebut, terutama diarahkan kepada pembekalan
kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa
depan tersebut. Beberapa di antaranya seperti:
a. Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan.
b. Kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
a. Ketanggapan terhadap berbagai masalah sosial, politik, kultural, dan lingkungan.
b. Kretifitas di dalam menemukan alternatif pemecahannya.
c. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.
Mempertimbangkan beberapa keadaan
yang akan berkembang pada masa depan itu sesuai dengan kecenderungan yang ada,
maka agar kita berhasil dan sukses, perlu diperhatikan beberapa tuntutan yang
diharapkan dimiliki oleh manusia masa depan itu, antara lain ialah :
a. Memiliki sikap yang terbuka, memiliki wawasan
internasional dan seimbang dengan itu memiliki wawasan nusantara dan ketahanan
nasional agar tidak lebur dengan adanya kecenderungan globalisasi, agar jati
diri sebagai bangsa tetap hidup.
b. Memiliki
sikap toleransi yang tinggi untuk mau memahami budaya bangsa lain, berkemauan
dan berusaha meningkatkan kualitas diri pribadi, meningkatkan kegemaran
membaca, mau belajar dari pengalaman orang lain atau bangsa lain, saling
menghargai dan menghormati.
c. Menerapkan
dan meningkatkan azas pendidikan seumur hidup (long life education), karena
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, kita
perlu belajar dan belajar terus agar tidak ketinggalan dengan kemajuan yang terjadi,
agar dapat memanfaatkan perkembangan iptek tersebut secara tepat guna. Azas
belajar sepanjang hayat harus disikapi sebagai suatu usaha meningkatkan
kualitas diri pribadi, memiliki sikap yang tidak cepat merasa puas dengan ilmu
yang telah dimiliki, sehingga mau terus belajar baik melalui pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal, atau juga belajar secara mandiri. Barangkali
sekarang kita telah memiliki gambaran, kalau dulu sudah cukup puas bila sudah
memperoleh gelar sarjana, tetapi sekarang masih belajar lagi dan melanjutkan ke
tingkat pasca sarjana untuk sampai pada jenjang S2 dan S3. Tututan manusia masa
depan sesuai dengan kecenderungan perkembangan IPTEK, adalah manusia yang suka
belajar dan berusaha meningkatkan kualitas dirinya.
d. Melengkapi sarana kehidupan dengan alat-alat
komunikasi yang terbaru, karena arus komunikasi yang semakin cepat dan padat
kurang dapat ditangkap informasinya dengan cara-cara trandisional, misalnya
dengan surat kabar dan majalah. Pada masa sekarang ini saja kebanyakan orang
memperoleh informasi dengan internet, faximale, walaupun memang ada orang-orang
memakai telepon genggam sekedar gengsi, prestise, atau pajangan.
e. Di era informasi dan komunikasi orang-orang
dituntut untuk cepat tanggap, dituntut meningkatkan inisiatif dan kreativitas.
f. Memiliki ilmu pengetahuan yang bersifat khusus,
memiliki spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu, mengukuti program khusus
tenaga kerja tertentu, penguasaan beberapa bahasa asing dan penampilan yang
layak untuk standar internasional. Barang kali kita dapat juga dikemukakan di
sini bahwa zaman sekarang dan masa depan itu di sebut zaman modern, dan
manusianya disebut manusia modern.
Alex Inkeles menyebut ciri-ciri
manusia modern diantaranya adalah :
a. Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
b. Menggunakan dan menanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan, baik untuk bekerja, belajar, untuk keperluan hubungan sosial, rekreasi, olahraga dan hiburan, atau sekedar membaca novel, membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
a. Mempercayai dan mengutamakan kemampuan akal manusia, artinya tidak ada yang tidak dipelajari asalkan orang mau menggunakan akal dan pikirannya secara sungguh-sungguh.
b. Menggunakan dan menanfaatkan waktu sangat efisien, sangat padat dan sangat ketat, teratur untuk hal-hal yang berguna. Orang modern mampu mengatur waktu dan mengisi waktu sesuai dengan yang direncanakan, baik untuk bekerja, belajar, untuk keperluan hubungan sosial, rekreasi, olahraga dan hiburan, atau sekedar membaca novel, membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
c. Suka kepada pembaruan dan mau menerima pembaruan,
karenanya orang modern juga suka kepada perubahan, selalu bersifat dinamis,
suka mencoba untuk membuktikan mana yang lebih baik, yang lama atau yang baru.
Orang yang tidak modern sukar sekali diajak untuk mengadakan pembaruan, menolak
dan bahkan selalu curiga kepada pembaruan, tidak suka mencoba.
d. Orientasi ke masa depan, masa lalu bukan untuk
dipuja dan dikenang-kenang, tetapi untuk
dijadikan pelajaran dan pengalaman dalam merencanakan
masa depan.
e. Hemat dalam penggunaan penghasilan, saving minded
(cara hidup yang suka menabung), penggunaan uang juga terencana.
f. Mampu mengontrol diri sendiri, kurang senang diatur
dan dicampuri oleh orang lain.
g. Tidak suka tergantung pada bantuan orang lain.
g. Tidak suka tergantung pada bantuan orang lain.
Makaminan Makagiansar (1990)
mengemukakkan bahwa perlu dikembangkan empat hal pokok dari peserta didik dalam
menghadapi masa depan :
a.Kemampuan mengantisipasi perkembangan berdasarkan
ilmu pengetahuan.
b. Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan mampu mengatasi situasi.
b. Kemampuan dan sikap untuk mengerti dan mampu mengatasi situasi.
c.Kemampuan mengakomodasikan perkembangan IPTEK serta
perubahan
yangdiakibatkannya.
d. Kemampuan menseleksi informasi yang diperoleh.
2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan
UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
a. Perubahan Nilai dan Sikap
Perubahan nilai dan sikap dalam rangka mengantisipasi
masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat diwujudkan
keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan aspek pembaruan.
Pendidikan harus selalu menjaga secara seimbang
pembentukan kemampuan mempertanyakan, disamping kemampuan menerima dan mempertahankan.
Keserasian dan keselarasan antara pelestarian dan pembaruan nilai dan sikap
akan memberi peluang keberhasilan menjemput masa depan itu.
b. Pengembangan Kebudayaan
Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa
depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti
luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Dewasa
ini, kita tidak mungkin menutup diri terhadap pengaruh kebudayaan lain.
Oleh karena itu, yang dibutuhhkan adalah memperkuat ketahanan
budaya, sehingga dapat memanfaatkan pengaruh positif serta menghindari pengaruh
negatif dari kebudayaan tersebut. Peranan pendidikan merupakan faktor
menentukan dalam membangun dan memperkuat ketahanan budaya tersebut.
c. Pengembangan Sarana Pendidikan
Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang semakin
tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian
dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo mengemukakan lima strategi dasar
dalam era globalisasi tersebut yaitu:
1) Pendidikan untuk pengembangan IPTEK dipilih terutama dalam bidang yang vital, eperti manufakturing pertanian.
1) Pendidikan untuk pengembangan IPTEK dipilih terutama dalam bidang yang vital, eperti manufakturing pertanian.
2) Pendidikan untuk pengembangan keterampilan
manajemen, termasuk penguasaan bahasa asing.
3) Pendidikan untuk pengolahan kependudukan, lingkungan,
keluarga berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya
kualitas hidup dan hancurnya sistem pendukung kehidupan manusia.
4) Pendidikan untuk pengembangan sistem nilai.
5) Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga
kependidikan dan pelatihan.
Selain itu, beberapa upaya yang bisa dilakukan dalam
bidang pendidikan antara lain :
1) Pemantapan kurikulum (kurikulum inti dan lokal).
1) Pemantapan kurikulum (kurikulum inti dan lokal).
2) Pemantapan strategi pembelajaran.
3) Peningkatan kualitas tenaga kependidikan.
4) Peningkatan sumberdaya pendidikan.
Mengantisipasi masa depan terutama
dalam perubahan nilai dan sikap adalah merupakan hal yang sangat sulit dan
tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang cepat. Mengubah orang dari yang
bersifat negatif menjadi sikap positif, dari yang dangkal dan emosional menjadi
nersikap matang, luas dan rasional, dari sikap yang menolak perubahan kepada
sikap yang menerima dan melaksanakan perubahan, berdasarkan pengalaman adalah
sukar.
Namun demikian kita tetap percaya
bahwa upaya-upaya hanya dapat dilakukan melalui pendidikan di rumah tangga oleh
keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat. Ketiga pusat
pendidikan ini didukung oleh kebijakan-kebijakan dari pemerintah akan mampu
mempersiapkan manusia masa depan dengan segala tuntutannya.
Upaya yang dapat dilakukan oleh
pendidikan dengan menganalisis materi yang ada di dalam kurikulum dan di dalam
buku pelajaran. Apakah materi tersebut masih relevan sebagai pengetahuan yang
dapat dilakukan, intervensi apa yang dapat diberikan agar materi dapat mendekati
kenyataaan yang ada di masa depan.
Sekolah dapat menyediakan sarana
seperti laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, workshop, ruang computer dan
internet, ruang gelap untuk belajar dengan media slide, OHP, dan film ilmu
pengetahuan dengan catatan sarana tersebut bukan hanya ada tetapi berfungsi.
Misalnya, di sekolah ada perpustakaan tetapi buku-buku yang ada disana hanyalah
buku lama. Mengenai pengetahuan baru, penemuan baru, mengenai kejadian baru
belum masuk perpustakaan.
Diperlukan suasana yang demokratis
dan suasana lainnya yang konduksif untuk mengembangkan sikap dan nilai-nilai
yang harus dimiliki peserta didik untuk masa depan, maka suasana pembelajaran
lebih menekankan pengembangan diri peserta didik dengan memberikan kesempatan
yang luas untuk mengeluarkan pendapat, untuk pembelajaran sendiri.
Sekolah tetap tanggap kepada suku
bangsa yang ada di kelas, dan juga berbagai kepercayaan yang ada. Guru
membiasakan anak untuk mampu mencari informasi tentang apa saja yang sesuai
dengan peserta didik, informasi tentang dunia kerja, informasi tentang buku
yang baik dan baru, informasi tentang kecenderungan masa depan, Jadi sekolah
sebagai agent of innovation, secara terencana mengarahkan siswanya untuk
mengantisipasi masa depan dengan segala ciri dan tuntutannya.
Tidak kalah penting adalah sikap
guru yang mau mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas
profesinya, mencari informasi baru dalam bidang pendidikan, mau memperhatikan
hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan dan psikologi, guru harus menjadi
orang yang gemar membaca, membaca surat kabar, jurnal, dan majalah-majalah yang
berhubungan dengan bidang spesialisasinya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa
yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi
keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang
berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat
dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:
1. Kecenderungan
globalisasi yang makin kuat.
2. Perkembangan iptek
yang makin cepat.
3. Perkembangan arus
informasi yang makin padat dan cepat.
4. Kebutuhan/tuntutan
peningkatan layanan professional dalam berbagai segi kehidupan manusi.
Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta
diperkirakan akan makinpenting peranannya di masa depan.
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi,
kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat,
dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan mampu menghadapi segala
permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.
Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi
tantangan zaman baru yang akan datang.
SARAN
Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat
haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-sistematik. Pembanguna
manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara
Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk itu diperlukan:
1. Tuntutan bagi
manusia masa depan.
2. Para pendidik sebaiknya
menyiapkan manajemen dimasa depan agar dapat bersaing dengan tantangan
pendidikan masa depan.
3. Pelaksanaan manajemen sebaiknya
praktis dan efisien.
4. Pelaksanaan manajemen yang sia-sia
sebaiknya ditinggalkan saja.
5. Upaya
mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan perubahan nilai dan
sikap sebagai manusia modern, pengembangan kehidupan dan kebudayaan, serta
pengembangan sarana pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Di akses pada tgl 03 februari 2015 (online,http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/17/masyarakat-masa-depan/)
Di akses pada tgl 03 februari 2015 (online,http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/14/bab-iv-perkiraan-dan-antisipasi-terhadap-masyarakat-masa-depandoc/)
Di akses pada tgl 03 februari 2015 (online,Masyarakat Masa Depan _ blog
pribadi TOMI TRIDAYA PUTRA.htm)
Prof. Dr. Tirtarahardja U dan Drs.
La Sulo S. L., 2015, Pengantar Pendidikan,
Jakarta; Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar